Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Dr Fasli Jalal mengatakan, gerakan kepramukaan atau kepanduan merupakan lembaga pendidikan di luar lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, yang dinilai sangat penting untuk mengembangkan karakter kaum muda. Disebutkannya juga, 80 persen kesuksesan seseorang ditentukan dari keterampilan-keterampilan dan karakter yang dimiliki, yang antara lain diperoleh melalui pendidikan di kepramukaan.
Berbicara di depan peserta Kursus Manajemen Dasar Kepanduan Asia-Pasifik yang diselenggarakan di Kompleks Gerakan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (10/9) petang, Fasli Jalal menguraikan pula bahwa melalui pendidikan kepramukaan, seorang anak atau remaja dapat ditempa sehingga mempunyai karakter yang baik, mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, cinta damai, dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi.
�Di Indonesia, Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan kepanduan juga dianggap penting oleh Departemen Pendidikan Nasional,� tutur Fasli Jalal, sambil menambahkan, �Melalui Gerakan Pramuka dikembangkan pula perasaan cinta Tanah Air dan mementingkan perlunya persatuan nasional, mengingat Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan ratusan juta penduduk dengan berbagai suku bangsanya.�
Kursus manajemen seperti yang dilakukan Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Biro Kepanduan Asia-Pasifik, dianggap Fasli Jalal yang juga merupakan salah satu Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, penting artinya untuk memperbaiki dan mengembangkan manajemen dalam organisasi kepramukaan, baik di Indonesia maupun di negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik. Fasli Jalal juga menambahkan, Depdiknas akan mendukung bila Biro Kepanduan Asia-Pasifik dan Gerakan Pramuka ingin menyelenggarakan lagi kursus tingkat lanjutan.
Sebelumnya, Direktur Administrasi dan Sumberdaya Biro Kepanduan Asia-Pasifik, Prassanna Shrivastava mengatakan, para peserta yang telah mengikuti kursus dasar kali ini diharapkan terus mengembangkan kemampuannya. Setelah setahun diharapkan masing-masing peserta melaporkan hasil pengembangannya, untuk dinilai kembali sebelum memperoleh medali khusus. Selanjutnya, di masa mendatang mereka diharapkan dapat pula mengikuti Kurus Manajemen Lanjutan Kepanduan Asia-Pasifik.
Kursus Manajemen Dasar Kepanduan Asia-Pasifik yang berlangsung sejak 27 Agustus lalu, ditutup secara resmi oleh Fasli Jalal, disertai dengan pemberian sertifikat kepada para peserta kursus yang datang dari Filipina, Hong Kong, India, Mongolia, Pakistan, Srilanka, Thailand, dan sejumlah anggota Gerakan Pramuka yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Sementara instruktur kursus selain datang dari Biro Kepanduan Asia-Pasifik yang berpusat di Manila, Filipina, juga sejumlah tokoh kepanduan dari Kanada, Singapura, Hong Kong, dan Indonesia.