Tahukah Kamu ??????? ========>>> Sarapan Pagi ternyata sangat penting karena ternyata Metabolisme bekerja 20 % lebih cepat dan secara bertahap makin menurun hingga malam,,,!

Dialog dengan Anggota Gerakan Pramuka pada Penyuluhan Akbar Sadar Narkoba dan Ikrar Antinarkoba


TRANSKRIPSI
DIALOG IBU NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA SE-INDONESIA
PADA ACARA
PENYULUHAN AKBAR SADAR NARKOBA DAN IKRAR ANTI NARKOBA
TAMAN GAJAH WILADATIKA, CIBUBUR
CIBUBUR, 23 JUNI 2007<\center>


Ibu Negara Republik Indonesia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Syukur Alhamdulillah pada pagi hari ini, kita bersama-sama tadi sudah menyaksikan ikrar dari Pramuka kita yang disebutkan di situ Anti Narkoba dan ingin atau bertekad mewujudkan Indonesia Jaya yang benar-benar bebas Narkoba.

Kemudian pada pagi hari ini pula, kita bisa bertemu. Betul apa yang dikatakan oleh Kak Asrul ketika Kak Asrul minta kepada saya untuk kira-kira dapat bertemu dengan para Mabida, betul ya? Mabida dan Kwarda, maka saya setuju. Tentu kesempatan yang amat baik ini akan saya pergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Di tengah-tengah kita walaupun kita mendengarkan agak sedikit ramai karena suara band di luar mudah-mudahan suara saya cukup terdengar secara jelas.

Kakak-kakak sekalian,
Kehadiran saya, kehadiran dari Kak Ida, kehadiran juga dari Kakak-kakak, para Istri Kabinet Indonesia Bersatu, Kak Ical di sini, saya kira semua ini menunjukkan komitmen kita sesungguhnya kepada Gerakan Pramuka. Saya merasa bahwa Gerakan Pramuka masih sangat relevan, terutama adalah yang tadi disebutkan oleh Kak Asrul bagi pendidikan. Pendidikan, baik itu secara moral, secara budi pekerti dan juga keterampilan-keterampilan lainnya.

Saya kira kita semua, dulu Kak Ical juga saya kira demikian merupakan anggota Kepanduan, ada yang anggota Pramuka. Saya masih ingat ketika dulu saya juga selalu mengikuti, tidak pernah absen dalam lomba tingkat, baik itu tingkat satu, tingkat dua dan seterusnya. Tali temali merupakan makanan kita pada waktu itu. Bagaimana seorang anak kalau dalam keadaan darurat dia mengalami pendarahan, patah tulang pada tangannya sudah diajarkan secara baik oleh kakak-kakak kita pada waktu itu, bagaimana cara membuat kacu ataupun apa namanya ya, kalau saya katakan dulu kacu. Kacu ini bisa dipakai juga menjadi penyangga tangan, agar supaya tangan yang patah tadi dalam kondisi yang baik sebelum pertolongan yang lebih lanjut dilakukan.

Tentu saja, saya senang sekali ketika tahun 2005 kalau tidak salah, Bapak Presiden disini ya, 2006 merevitalisasi Gerakan Pramuka karena memang setelah beberapa tahun terakhir ini, terutama jaman reformasi kok kelihatannya agak melempem atau menurun kegiatannya atau kurang peminatnya. Bahkan saya mendengar, ada anak-anak yang sekarang ini mengatakan bahwa bubarkan Gerakan Pramuka karena dianggap sebagai kegiatan-kegiatan yang dalam tanda kutip membosankan.

Oleh karena itu, saya berharap disini, Kak Asrul dan juga Kakak-kakak yang berada dari daerah, carilah inovasi-inovasi baru, karena tadi saya katakan bahwa Gerakan Pramuka, kegiatan Pramuka masih sangat relevan, semuanya positif, konstruktif dan inilah perlunya adalah inovasi-inovasi baru. Kalau dulu, kok kayaknya gitu-gitu aja ya, sampai sekarang masih seperti itu. Cara penyuluhan sadar anti Narkoba tadi juga sangat saya anggap sebagai suatu terobosan yang sangat baik. Hal-hal seperti inilah yang harusnya terus kita kembangkan bagaimana message kita tentang moral, tentang budi pekerti, tentang pendidikan informal lainnya itu bisa sampai kepada adik-adik kita, anak-anak kita. Nah caranya yang mungkin bisa dicari terobosan-terobosan baru.

Jadi saya berharap seperti itu. Kemudian juga supaya yang penting tidak membosankan. Mengapa saya katakan bahwa kegiatan Pramuka itu masih sangat relevan, karena itu merupakan kegiatan yang juga menangkal hal-hal kegiatan yang sangat negatif. Globalisasi sudah ada bersama kita, kita sudah ada bersama-sama globalisasi itu sendiri. Akankah kita tolak globalisasi itu? Akankah kita tolak? Tidak, akan tetapi bagaimana kita memaknai globalisasi itu, agar supaya yang kita serap adalah yang positif. Kita ambil manfaatnya sebanyak-banyaknya untuk kita tentu yang positif dan bagaimana cara menghindari hal-hal yang negatif, salah satunya adalah melalui Gerakan Pramuka ini.

Kalau kita bisa menunjukan anak-anak kita melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan, Alhamdulillah tentu mereka lama-lama akan mengerti dan saya kira kita semua sebagai generasi yang lebih tua, baik itu orang tua, guru maupun pembimbing di dalam masyarakat, jangan pernah bosan membimbing anak-anak kita. Tuntunlah mereka untuk menuju ke jalan yang benar sampai pada suatu saat mereka bisa berjalan sendiri, bisa melihat jalan yang terbaik sendiri baru kita lepaskan pelan-pelan. Bahkan mungkin kita sendiri suatu saat nanti akan dituntun oleh anak-anak kita menuju jalan yang lebih baik.

Kemudian sekali lagi, saya menghargai mudah-mudahan Rakernas yang diadakan setiap tahun Bapak, bisa memutuskan hal-hal yang kembali kegiatan apa sih yang mau dilakukan ke depan? Kegiatan positif apa sih dan tentu ini harus mengikuti juga kemajuan-kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tolong dikenalkan kepada anak-anak. Mobil pintar, motor pintar yang kami berikan tadi juga diisi dengan perangkat untuk pengenalan terhadap teknologi, seperangkat komputer. Karena kita tahu bahwa anak-anak tidak semuanya mampu untuk bisa memiliki sendiri. Kalau boleh mereka tentu saja kita beri satu-satu, tapi karena memang belum mampu, maka satu kita pakai ramai-ramai. Mudah-mudahan keinginan dari kak Asrul tadi bahwa 33 Provinsi, 33 Kwarda bisa suatu saat nanti kita penuhi, Ibu.

Terus doakan kami agar supaya kami bisa mengajak para pengusaha yang lain. Ibu Widodo, tolong dicatat mudah-mudahan kwarda-kwarda bisa kita beri contoh agar supaya kegiatan positif dapat dilakukan kemudian juga mengajak para pengusaha maupun orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam harta, agar supaya dapat berbuat demi masyarakat atau terutama adalah anak-anak muda kita. Barangkali itu pengantar dari saya. Mudah-mudahan sekali lagi semuanya dalam keadaan sehat walafiat ketika kembali ke daerah masing-masing. Salam kami, salam Kak Ani dan Kak Ida dan Kak SBY juga kirim salam tadi mungkin Kak Ical juga untuk adik-adik Pramuka di seluruh tanah air.

Mudah-mudahan suatu saat kelak, Pramuka semakin jaya dan tentu sekali lagi ikrar yang tadi diucapkan betul-betul terbukti. Buktikan bahwa kita memang bebas dari Narkoba, buktikan dan buktikan. Saya pikir mungkin kesempatan yang sangat baik ini kalau ada satu atau dua pertanyaan kami persilakan akan saya jawab. Kalau tidak bisa itu bukan porsi saya akan saya teruskan kepada Kak SBY, barangkali Kak Ical bisa membantu untuk bisa menjawabnya. Kami persilakan.

Sdr. Asrul
Terima kasih, Kak Ani. Kita mulai saja. Saya ambil satu dari Aceh dua-dua ya, kemudian dari Lampung, kemudian sini dari Ujung Pandang, kemudian dari Jambi, kemudian dari Jawa Timur dan terakhir dari Irian. Silakan dari Aceh. Kak Ashari, Kak Ashari kita, anggota DPRD di sana.

Sdr. Ashari, Aceh
Terima kasih.
Asalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang kami cintai, kami banggakan, Kakak Ani SBY, Kak Mufidah Yusuf Kalla, Kak Ical yang begitu tampan masih kemudian Kak Asrul. Kami mendoakan semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan, kesehatan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian.

Nangroe Aceh Darussalam sudah tujuh tahun lamanya Pramuka itu di sana tiarap, tidak bisa bergerak karena masa konflik, yang telah mengundang berbagai-bagai peristiwa berdarah di Aceh. Ketua Kwarga Aceh Bapak almarhumah Teuku Johan tewas ditembak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab Gerakan Aceh Merdeka. Kampus pusat latihan pramuka di Kaujeru yang telah disaksikan oleh Kak Asrul lenyap dibakar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu. Bahkan di dalam peristiwa gempa tsunami, gedung Pramuka yang indah itu hancur berantakan yang Insya Allah dalam beberapa waktu yang akan datang kita bangun dengan bangunan yang lebih indah lagi.

Kak Ani yang terhormat, kami dari Pramuka Aceh telah melibatkan kaum wanita untuk bersama-sama memerangi Narkoba di Aceh. Dan Alhamdulilah anak-anak muda bersama-sama dengan wanita-wanita Aceh telah berikrar untuk menghancurkan dan memberantas Narkoba di Aceh. Karena sebagaimana Kakak-kakak dan Kak Ical ketahui bahwa Aceh adalah Provinsi yang paling banyak tumbuhnya ganja yang merupakan bahan adiktif yang berbahaya bagi generasi muda. Akan tetapi kami ada kendala Bu Ani, di dalam Rakernas ini, Aceh tidak beruntung mendapatkan mobil untuk mempromosikan anti Narkoba di sana. Padahal Aceh adalah salah satu bagian dari negeri kita ini yang sangat banyak terlibat dengan masalah-masalah seperti ini. Oleh karena itu, kami mohon kepada Ibu Ani dan Ibu Ida, Ibu Mufidah atau Kak Ical, agar kami pada tahun ini punya kesempatan untuk mempromosikan cara-cara mengatasi narkoba dengan memiliki mobil anti Narkoba.
Terima kasih.
Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sdr. Asrul
Saya pikir kita kumpul saja ya Kak ya. selanjutnya dari Lampung, silakan Kak.

Lampung
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kak Ani yang sangat kami cintai, Kak Ida yang kami cintai, Kak Ical, Ka Kwarnas. Saya dari Kwarda Daerah Gerakan Pramuka Lampung pada hari ini sungguh sangat berbahagia dapat bertemu dengan Ibu dan kakak-kakak semua. Namun demikian, alangkah lebih berbahagianya kalau kiranya suatu saat dalam waktu yang dekat ini, Kakak berada di tengah-tengah Pramuka di Lampung. Kami sangat berharap Ibu berada di tengah-tengah Pramuka di Lampung, di tengah-tengah para ibu-ibu, bapak-bapak di Lampung yang telah membina generasi muda dalam waktu yang sangat dekat ini tentunya kami harapkan. Konon katanya tanggal 3 Juli ada program Ibu untuk ke Lampung kalau bisa direalisasikan itu sangat diharapkan, informasi dari, saking bahagianya suara kami agak lemah ini Ibu. Jadi sekali lagi, kami mengharapkan Kak Ani dengan semua perangkatnya berharap betul hadir di Lampung karena kami berharap jangan sampai Kakak selalu berada di lapisan atas, tapi kami di bawah-bawah ini, di desa-desa ini sangat merindukan Kakak berada di tengah-tengah kami.

Kemudian yang kedua, mengenai perubahan perilaku generasi muda sekarang, dan barangkali pada orang dewasa ya, dengan perubahan budaya yang begitu luar biasa. Saya merasakan bahwa tanpa budaya Indonesia itu yang bisa dipertahankan, maka negara kita akan hancur. Saya dengar dulu pernah Bapak Hamengku Buwono berpidato bahwa hanya salah satu cara diantaranya adalah mempertahankan kebudayaan atau budaya bangsa. Dan sekarang ini, subhanallah, kita dihadapi dengan budaya sangat menghancurkan bangsa kita, termasuk Narkoba. Oleh karena itu barangkali, ada trik-trik lain yang bisa ditambahkan selain dalam Gerakan Pramuka ini untuk mengembalikan budaya bangsa ke budaya yang asli. Satu diantaranya yang sangat kami soroti yang merusak cara berpikir, pola pikir daripada generasi muda kita atau anak-anak kita adalah cerita yang ditayangkan di TV. Hampir 4 jam setiap anak-anak SD itu, 1 hari itu menonton tv, minimal 4 jam rata-rata. Dan pada saat itu, pola hidupnya, pola pikirnya dibawa dengan gayanya adanya pola yang ada di TV itu. Oleh karena itu, kami mohon kepada Kak Ani untuk mengadakan satu penyaringan terhadap acara-acara di TV yang mengarah kepada kerusakan moral. Barangkali itu Kak Ani yang terhormat dan terima kasih, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sdr. Asrul
Terima kasih. Saya apa menggarisbawahi itu Kak Ani. Kalau mungkin, kita tahu semua Kak Ani dengan Kak SBY sering ke daerah, kalau berkenan semenit, dua menit bisa berkunjung ke Kwarda dan ketemu dengan adik-adik kita. Setuju tidak? Setuju. Saya teruskan kepada Ibu Ani. Selanjutnya Kak Nur. Silahkan.

Sdr. Noor Bahrinor, Sumatera Selatan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saya Noor Bahrinor dari keluarga Sumsel. Kak Ani, Kak Ida, Ibunda kami, Ka Ical, Ka Kwarnas, hari ini kami membuktikan bahwa firman Allah, la insakartum la adzidanakum walainkafartum inna asyabillasyadid. Sejak Ka Kwarnas menyampaikan mobil, 2 unit pintar dan 2 unit mobil narkoba ditambah dengan motor. Tidak pernah Ka Kwarnas itu mengatakan bahwa atau merasa cuma ini kok, kenapa cuma 2, kenapa cuma ini. Tetapi mari kita syukuri dan buktinya sekarang Kakak sendiri di hadapan kami, yang malaikat catat agar supaya semua Kwarda akan mendapatkan. Jadi tolong kepada keluarga yang lain tidak perlu lagi diangkat ya, Insya Allah.

Yang kedua, Kak Ani dan Kakak-kakak sekalian, Pramuka ini kami mencoba sejak dari Pontianak sampai sekarang, maaf kami coba secara kultural, secara culture kami melakukan yang maybe yes, maybe no. Oleh karena itu, barangkali melalui media ini kami titip kepada Ka Mabinas, yaitu Kakak SBY, agar supaya melakukan juga revitalisasi Gerakan Pramuka, termasuk sosialisasi secara struktural. Kultural kami telah melakukan bersama dengan anak-anak, kakak-kakak dan siapa saja masyarakat, tapi mungkin ada baiknya juga secara struktural. Salah satu cara adalah bagaimana semua Kamabida-kamabida bisa kumpul kayak tadi, tapi bukan dalam upacara yang kaku, tapi dalam bentuk duduk bersama, apakah itu disebut perkemahan atau apa saja namanya, yang jelas kita duduk menyampaikan bahwa oh rupanya Pramuka itu bukan hanya tepuk tangan, tetapi bisa juga untuk semuanya. Insya Allah secara struktural bisa berlangsung, secara kultural kami akan jalan, maka kita ke depan akan melihat bahwa apa yang dicanangkan Kakak SBY 14 Agustus 2006 ini, Revitalisasi Gerakan Pramuka yakin dan percaya Allah akan memberikan kepada kita rahmat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sdr. Asrul
Terima kasih. Sebenarnya Kak SBY sudah dua kali merancang kepada kita untuk perkemahan eksekutif, tapi mungkin karena kesibukan Beliau, mudah-mudahan nanti melalui Kak Ani bisa kami rancang lagi perkemahan eksekutif itu. Kak Saleh dari Jambi.

Sdr. Saleh, Jambi
Bismilahirahmanirahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kak Ani, Kak Mufidah, Kak Ical, Kak Asrul. Ini mohon maaf ini bahasa akrabnya Pramuka. Saya dari Jambi Ketua Ka Kwarda sudah dua periode. Sehari-hari Sekretaris Daerah Propinsi Jambi. Saya melihat dari apa yang sudah dilakukan Bapak Presiden Republik Indonesia melalui revitalisasi. Ini sesuatu yang sungguh punya arti Kak Ani. Sudah hilang, kita hampir tidak ada kabar berita lagi Pramuka ini. Kak SBY bangkit, , bangun dia, ingat dia dengan Pramuka. Pramuka ini sungguh punya arti sesungguhnya. Pramuka inilah salah satu alat pemersatu Kak Ani. Lihat saja di lapangan, semuanya ada di sana, dari Papua sampai ke ujung Nangroe Aceh Darusalam menyatu, bersatu dia untuk membangun negeri yang sama-sama kita cintai.

Saya hanya nyarankan Kak Ani, supaya semua orang tahu dengan Pramuka. Yang selama ini Pramuka sudah sedikit kabur, bahkan hampir hilang dipermukaan. Saya mohon mungkin melalui Kak Ani, Kak Mufidah, Kak Ical dan yang lain-lain lewat bisik-bisik tetangga di rumah Kak Ani. Supaya yang namanya media, media kita melalui kakak kita yang di Kominfo mungkin. Selalu setiap kegiatan Pramuka ini tampil, kadang-kadang karena ini kurang berbau bisnis mungkin, Pramuka ini ndak pernah muncul dipermukaan. Tapi hari ini melalui Kak Ani hadir, saya yakin seluruh media akan mentayangkan kegiatan Pramuka ini. Selama ini tadi dianggap nggak laku kegiatan Pramuka ini. Kami saja di daerah kalau ada yang namanya musyawarah daerah, itu ndak ada kabar beritanya. Hanya paling-paling bisik-bisik kami saja. Karena ini nggak layak dan nggak laku di jual. Nah, ini mungkin sekarang ini, lebih laku daripada yang namanya emas murni, yang namanya logam mulia itu, Pramuka ini lewat revitalisasi bahkan hari ini Kak Ani sendiri hadir bersama kami disini. Itu yang pertama.

Yang kedua Kak Ani, karena ini sudah revitalisasi, kami mengharapkan banyak tangan yang masuk menyentuh Pramuka ini. Para menteri Kabinet kita kiranya dapat ikut. Ini contoh hari ini Ketua BNN, sudah itu Pak Kapolri, Pak Jaksa Agung hadir. Itu nanti dampaknya luar biasa ke daerah. Kapolda mungkin nanti lihat Kapolri hadir di Pramuka, Jaksa Tinggi lihat Jaksa Agung hadir di Pramuka. Ini nanti side effect daripada kehadiran bapak-bapak ini akan membesarkan Pramuka di daerah. Ini mungkin lewat bisik-bisik Kak Ani dengan Kak SBY mudah-mudahan ini akan terus semakin dalam Kak Ani. Pramuka ini makin eksis. Revitalisasi Insya Allah semakin jalan. Apalagi Pemerintah melalui Kak SBY, lewat Kak Ical sudah membuat surat agar Gubernur, para Bupati, Walikota akan memasukan anggaran di dalam APBD-nya masing-masing. Ini kami terima kasih, ini luar biasa. Mudah-mudahan Gubernur, jangan nggak baca surat, pasti dia baca itu. Mudah-mudahan nanti dalam APBD-nya akan langsung. Terima kasih Kak Ani. Saya minta maaf kayaknya nggak enak. Tetapi itulah sesungguhnya yang ada pada kami.
Sekian.
Wabillahitaufiq walhidayah wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sdr. Asrul
Terima kasih kita lanjutkan dari Jawa Timur

Sdr. Djaelani, Jawa Timur
Bismilahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yang kami hormati Kak Ani, Kak Mufidah, Kak Ical dan kak Asrul. Saya Djaelani Sekretaris Muspida Jawa Timur, alhamdulillah sejak gerakan rehabilitasi dikembangkan oleh kak SBY di Jatinangor Jawa Barat kemudian dicanangkan kembali pada HUT di Cibubur ini geliat pramuka di Jawa Timur lebih semarak. Pada hari ini tadi ikrar anti narkoba tentunya akan menambah momentum yang Insya Allah akan diikuti oleh gerakan-gerakan di daerah. Cetusan momentum yang diciptakan oleh pusat tanpa membahana di daerah tidak ada artinya gerakan kepramukaan di daerah ini.

Dorongan hubungan dari pusat sangat diperlukan karena ini memang baru berjalan beberapa tahun. Secara khusus kami respon, mohon maaf khususnya kepada Kak Ical sebagai Menkokesra dan Kak Asrul. Edaran Bapak kepada Gubernur untuk mengalokasikan APBD sungguh menambah aktifitas di Jawa Timur. Dan itu sudah menjadi pedoman sejak lama Jawa Timur sudah mengalokasikan, tapi dengan ada dorongan surat dari Menkokesra mudah-mudahan juga didorong oleh Mendagri tentang penataan APBD ini akan lebih lengkap. Dan kami sudah membaca surat Kak Asrul kepada Mendagri. Karena APBD tunduknya Pemda itu Kepada Mendagri, ini mohon maaf kami sampaikan disini.

Jadi gerakan anti narkoba akan menjadi momentum bagi Jawa Timur, BNN tidak asing karena kebetulan Kak Tanto adalah alumni Jawa Timur. Mungkin pemasyarakatan paling efektif sekarang ini sebagian besar atau seluruh Pramuka ini dari pendidikan SD, SMP, SMK dan sebagainya, sekarang di toko-toko banyak beredar buku-buku pelajaran, gambarnya ada Doremon, Barbie dan sebagainya, alangkah baiknya melalui himbauan dari pusat ini apapun modelnya sepanjang tidak merugikan para pengusaha percetakan tercantum pesan-pesan Narkoba ini. Karena itu adalah gerakan yang paling efektif, tidak usah dipesankan anak SD pasti beli buku. Kalau hanya membaca Doremon mungkin cuma ketawa, tapi kalau ada pesan Narkoba Insya Allah masuk di dalam sanubarinya mengikuti saran-saran tadi termasuk Ibu Ani tadi.

Sdr. Amos, Papua
Terima kasih. Kak Ani yang kami hormati, Kak Ida yang kami hormati, Kak Aburizal, Bapak Kapolda, Kapolri dan para Menteri, Istri-Istri Menteri yang kami cintai dan kami banggakan, Kak Kwarnas. Saya di sini berdiri mewakili dari Papua dan Papua Barat. Dan sudah seijin, dan kami dari Papua Barat juga hadir dan Kak Mufidah. Kesempatan ini kami gunakan dan kami ingin menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, pada siang ini kita semua mengucap syukur kepada Tuhan karena kita bisa ketemu dengan Ibu Negara untuk lingkungan Gerakan Pramuka, berarti ini sesuatu moment yang sangat penting, ada perhatian yang besar dari seorang Ibu Negara kepada organisasi yang sebesar ini.

Yang kedua, kami juga kesempatan kami menggunakan, menyampaikan terima kasih, penghargaan yang besar kepada Ibu Negara atas perhatian yang diberikan kepada Papua, ketika memberikan 1000 pakaian seragam Pramuka, lengkap dengan peralatan tas, sebelum daerah lain-lain terima, kami sudah terima terlebih dulu. Dan bantuan itu sudah kami teruskan sampai di daerah-daerah perbatasan yang tadi Ibu sudah katakan daerah-daerah terdepan. Papua adalah merupakan suatu daerah terdepan di Republik ini.

Dan untuk meningkatkan kerjasama dan menjaga bahaya Narkoba, bahkan daerah perbatasan sering masuk juga ganja dari daerah-daerah perbatasan, kami Pramuka selalu melakukan kegiatan di daerah perbatasan, dengan maksud jadikan Pramuka ini di daerah perbatasan dengan istilah jadikan Pramuka sebagai tiang bendera yang hidup di daerah perbatasan, kenapa menggunakan setengah leher merah putih, agar bisa membentengi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bisa masuk ke negara kita melalui Gerakan Pramuka.

Yang kedua, di Papua bahaya HIV/AIDS dan Papua barat Narkoba, minuman keras cukup tinggi, sayang sangat tinggi dan jumlah penduduk sangat sedikit. Bahaya Narkoba, miras di Papua cukup tinggi dan HIV/AIDS cukup tinggi, penduduknya sedikit. Ini sangat berbahaya kalau tidak cepat aksi yang kita buat hari ini, penyuluhan hari ini, kami mengusulkan dan menyarankan kiranya apa yang sudah dibuat pusat hari ini dengan penyuluhan secara nasional dan dihadiri oleh para Menteri dan tindak lanjutnya daerah supaya bisa turun karena di daerah ini gara-gara kurang begitu menjadi perhatian. Jadi kami mengusulkan bisa ada tindak lanjutnya ke daerah. Pramuka siap untuk menjadi alat yang digunakan untuk berperang melawan Narkoba ini, kita siap asal didukung. Untuk itu, Papua dan Papua Barat, satu di wilayah pulau bagian Utara, bagian Barat, dia siap menangkal yang datang dari bagian Barat dan satu provinsi atau Kwarda di bagian Timur untuk menangkal yang masuk dari wilayah Timur, dari bagian Timur dari Papua Nugini. Dan memang cukup tinggi ganja yang masuk dari PNG ke Papua, itu setiap hari, ini cukup payah, ini yang perlu menjadi perhatian. Oleh karena itu, nanti pada bulan Juli, bulan Agustus tanggal 27 sampai 5 September, kami membuat kegiatan yang disebut dengan Raimuna di daerah perbatasan. Ini mohon dukungan, perhatian Ibu untuk membantu kami untuk daerah perbatasan karena akan hadir juga kami coba untuk Papua Nugini. Karena tahun 2005, kami pernah mengadakan kegiatan bersama, Jambore Regional dihadiri Papua Nugini. Di dalam sejarah kepramukaan, belum pernah Papua Nugini hadir di Indonesia, tetapi setelah pramuka membuat kegiatan dia datangkan, dia melihat wah Indonesia ini hebat, di negara dia tidak bisa keluar sampai dengan batas jam 3, jam 4, sampai malam tidak bisa keluar, tapi setelah dia ada di Jayapura, di Papua, dia bisa jalan sampai jam 12, dan dia katakan Indonesia hebat diakui melalui Gerakan Pramuka.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian daripada Ibu Negara dan juga Bapak Menkokesra, Bapak Menteri dan juga Kak Kwarnas yang selama ini memperhatikan kami. Dan itu beberapa hal yang kami perlu perhatikan dan kami juga pernah minta, mengusulkan di Papua itu ada hal yang kecil, banyak yang ada di pinggiran-pinggiran kota kalau sakit mau ke Rumah sakit itu tidak ada ambulans. Tengah malam, kami Pramuka siap jam berapapun kami bisa antar, harus mengeluarkan biaya untuk ambulan sampe ke Rumah Sakit. Kita Pramuka peduli, kita siap untuk membantu, kita perlu cukup ambulans, kalau saya ya seperti Narkoba tadi, itu juga bagus. Kalau saya lebih bagus ambulans, karena kita membantu masyarakat yang ada di pinggiran kota di Papua maupun Papua Barat. Sampai disitu mungkin kesempatan yang ingin kami sampaikan dan terima kasih atas perhatian Ibu yang bisa ketemu dengan kami pada siang ini. Selamat siang. Salam Pramuka.

Sdr. Asrul
Terima kasih Kak Amos. Ibu Ani satu hal yang menggembirakan, ternyata di daerah kalau ada masalah sudah mulai kontak Gerakan Pramuka, misalnya ada bencana alam ... kegiatan Pramuka, ada kecelakaan, Gerakan Pramuka. Tapi dirasakan peralatan kita tidak cukup. Oleh karena tiu, tadi muncul ada gagasan kenapa Pramuka tidak dilengkapi seperti PM, PMI kan orang sekarang lebih banyak melirik ke gerakan Pramuka karena memang anak-anak kita, generasi masih muda yang kapan saja mau pergi ke daerah. Ini kami dari pengurus mencoba melengkapkan Gerakan Pramuka dengan equipment yang dibutuhkan sehingga kita siap masuk ke dalam seluruh kegiatan yang dibutuhkan masyarakat. Saya yakin Kak Ical akan membantu saya untuk mewujudkan gagasan ini. Tapi waktu Ibu juga tidak banyak, kita cukupkan pertanyaan dari kita. Kita minta sekarang Kak Ani untuk bisa memberikan komentar, siapa tahu langsung amin apa yang kita minta. Terima kasih Kak Ani.

Ibu Negara Republik Indonesia
Baik terima kasih Kak Asrul. Tadi kita sudah mendengarkan tujuh pembicara, tujuh ya, kalau tidak salah? Enam dari Sabang sampai ke Merauke, semua sudah mewakili. Yang pertama dari NAD. Kakak dari NAD, sebetulnya kami semua juga prihatin melihat kegiatan-kegiatan di NAD. Beberapa puluh tahun ibaratnya terakhir kemarin, semuanya berjalan sepertinya kok agak tersendat-sendat. Itulah sebabnya SBY, Bapak Jusuf Kalla dan juga Pemerintahan mengusahakan terus-menerus agar terjadi perdamaian. Dan syukur Alhamdulillah, perdamaian yang diinginkan oleh masyarakat Aceh pada khususnya dan masyrakat Indonesia pada umumnya, akhirnya dapat terlaksana. Dan Alhamdulilah pula sudah terjadi pemilihan Gubernur dan Kepala Daerah lainnya secara demokratis pada waktu itu.

Mudah-mudahan kita doakan kegiatan-kegiatan yang dulu barangkali agak terabaikan, agak tiarap, adanya tewasnya Ka kwarda. Tadi Bapak mengatakan seperti itu, tewasnya Ka kwarda kemudian kampus dibakar, belakang terakhir adalah tsunami, kalau tsunami tentu saja itu adalah cobaan dari Allah Yang Maha Kuasa. Tetapi mudah-mudahan ke depan, mari kita menatap bersama-sama, bahwa ternyata pertikaian itu tidak ada gunanya sama sekali, yang ada adalah kesengsaraan. Ke depan ini, mari kita merajut perdamaian yang sudah ada ini menjadi suatu ikatan kekeluargaan yang lebih akrab. Dan tentu saya berharap, ke depan nanti Pramuka, Gerakan Pramuka di NAD bisa berjalan sama dengan daeah-daerah lain. Dan memang perlu apa namanya keinginan yang sangat kuat dari masyarakat itu sendiri walaupun didorong seperti apa semangat yang diberikan seperti apa, kalau masyarakat itu sendiri tidak ingin berubah, tidak ingin maju, tidak ingin berdamai, maka tidak ada gunanya. Oleh karena itu, sekali lagi Kakak, saya berharap, Kakak bisa membangkitkan semangat rakyat Aceh sendiri, anak-anak di aceh sendiri, kaum perempuan di Aceh sendiri untuk mari bangkit ke depan mengejar ketertinggalan yang ada.

Kemudian juga saya berharap, saya senang sekali bahwa sudah menyadari bahwa apa namanya untuk Narkoba ini harus kita perangi bersama. Karena kalau ada sebagian masyarakat yang masih menganggap dengan menanam ganja, dengan menjual ganja ini mendapatkan kesejahteraan, itu adalah tentu saja yang harus kita luruskan, kesejahteraan siapa? Kesejahteraan dia atau kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama untuk mengawasi agar supaya jangan sampai terjadi predikat yang selama ini dikatakan bahwa Aceh tempat yang paling subur untuk menanam ganja. Jadi saya pikir jangan sampai ada lagi hal yang seperti itu, harus kita perangi bersama.

Untuk memeranginya, tadi Kakak mengatakan, alangkah senangnya kalau mendapatkan mobil Anti Narkoba. Sekali lagi, mudah-mudahan saya tidak pernah, tidak berjanji kalau misalnya ini ada, tentu saja kami akan memikirkanya untuk mengirimkannya juga ke Aceh. Kalau mobil pintar dan motor pintar, ada. Berapa yang akan kita kirimkan ke Aceh? Mobilnya sudah dua, sudah ada di Aceh. Motornya? Oh motornya belum dikirim ya? Baik, jadi baik mobil pintar, motor pintar ini juga sudah kita kirimkan, tetapi untuk yang anti Narkoba memang belum. Anti Narkoba waktu itu kami bekerja dengan Bhayangkari, Kak Heni Sutanto yang kita kirim enam atau tujuh Kak ya? Waktu itu ya, enam ya melalui Bhayangkari. Jadi enam itupun juga di dua, di Jakarta dan satu di Bali, satu dibagi oleh Bhayangkari. Kemudian melalui Gerakan Pramuka kali ini, saya berikan kepada Kwarnas.

Terus terang saja memang belum bisa memenuhi semuanya karena sekali lagi, ini semua mengetuk hati dari para donatur. Mudah-mudahan tanpa misalnya nggak usah dikirimkan dari ataspun mungkin nanti kalau Kakak berbicara dengan Gubernur disana, kemudian membicarakan masalah yang dihadapi, agar supaya predikat bahwa Aceh adalah gudangnya ganja itu bisa terhapus. Karena sekali lagi, mungkin lebih banyak mudharat-nya daripada manfaatnya untuk ganja ini.

Kemudian dari Lampung. Mohon untuk dapat berkunjung ke Lampung. Kakak tanggal 3 Juli, saya belum mendengar kalau ada acara Kak SBY berangkat ke sana ya. Yang saya tahu tanggal 3-4 ke Jawa Timur, khususnya Pacitan dan Wonogiri. Kakak-kakak semua, Pacitan ini juga walaupun tadi Kakak mengatakan, Jawa Timur jangan dianggap sebagai pelosok. Saya setuju, penjuru Tengah. Jadi ada penjuru kanan, penjuru terdepan, ada penjuru tengah. Penjuru tengahnya adalah Jawa Timur.

Memang saya juga cukup prihatin, Kak SBY berasal dari Pacitan. Tetapi Pacitan juga masih sekali, masih banyak sekali daerah-daerah tertinggal. Oleh karena itu, pada kali nanti, saya akan memberikan bantuan, Bupati Pacitan sudah menyiapkan satu rumah untuk menjadi rumah pintar. Kami mengisi dalamnya, mengisi buku-bukunya, mengisi permainannya, mengisi dengan komputer. Kemudian kami tambahkan dengan satu mobil dan dua motor. Karena tahu, Kakak tahu semua bahwa Pacitan itu daerahnya sangat luas kemudian juga turun naik dan penduduknya memang juga sedikit. Oleh karena itu, membutuhkan sarana angkut, agar supaya anak-anak yang berada di puncak-puncak gunung itu juga mereka dapat ikut menikmati bacaan-bacaan yang kita sediakan. Oleh karena itu, rasanya belum ada kegiatan ke Lampung. Kakak, saya selalu mengikuti kegiatan Kak SBY kalau sedang berkunjung ke daerah-daerah, memang belum pernah khusus untuk Pramuka. Kalau Pramuka pada waktu Jambore di Jatinangor, kami datang kesana dan kemudian di Cibubur, tapi selebihnya memang belum pernah ada secara khusus.

Kak SBY pernah menyampaikan kepada Kak Asrul, kira-kira suatu saat nanti mbok ya sekali-kali, kita, mari kita berkemah bersama, rasa-rasanya belum terwujud. Pada waktu itu menyampaikan, kalau gitu bisa berkemah di Cipanas atau Cibodas, alangkah bagusnya. Ini memang sedang kita rencanakan, tetapi kalau misalkan satu persatu memang agak sulit. Oleh karena itu, kita pikir bukan berarti kita tidak mencintai adik-adik Pramuka di seluruh Indonesia, tidak, tetapi karena memang keterbatasan kami, tenaga dan apa namanya badan hanya satu dan saya kira ke kiri dan ke kanan kita selalu datangi. Tapi memang kalau khusus Pramuka belum ada. Insya Allah, kita suatu saat bisa berkemah bersama.

Presiden dan saya sangat mendukung kegiatan yang kiranya akan dilakukan oleh Kwarnas, kalau tidak salah Jambore tingkat ASEAN, ini yang akan dilakukan kalau tidak salah di 2008, Kak Ical. Kami sangat mendorong agar supaya Indonesia bisa menjadi tuan rumah dari Jambore Pramuka Tingkat ASEAN di Bumi Cibubur perkemahan.

Kemudian juga, tentu saya berharap, selain kita memberikan bantuan berupa mobil, motor pintar dan Anti Narkoba, serta penyuluhan agar supaya dapat diperlihatkan kepada para tamu kita, bahwa ini adalah kegiatan nyata dari Pramuka. Tapi juga saya berharap, Kak Asrul karena disini, di Bumi perkemahan Cibubur masih begitu luas, alangkah bagusnya kalau dijadikan sebagai percontohan. Mungkin percontohan tanaman jarak sehingga kita bisa mandiri energi seperti yang sedang digarap, bagus sekali apa yang diinginkan oleh Bapak Presiden, agar setiap daerah itu menjadi mandiri, setiap desa bisa menjadi desa mandiri, baik itu siaga terhadap Narkoba, juga siaga terhadap energi, kita mandiri energi. Kalau bisa diberikan contoh, sehingga 2008 nanti, percontohan itu sudah ada, alangkah bagusnya bisa menjadi percontohan dari Pramuka ASEAN. RNI, Jadi RNI katanya sudah membantu untuk memberikan bibit-bibitnya, barangkali tinggal pantau-pantaunnya, kira-kira kalau misalnya jarak yang ditanam ini mau dijual kemana, RNI ya? Saya kira ya, RNI juga akan menerimanya dengan baik. Saya pikir ini bisa dicontoh daerah-daerah. Saya melihat disini ada Bapak Gubernur Jawa Barat barangkali Irjabar barangkali juga bisa ditunjukan mungkin di Papua sana.

Kemudian yang berikutnya adalah Kakak tadi mengatakan tentang perubahan perilaku memang betul, ini sekali lagi ini adalah dampak dari kemajuan yang terbukanya kita abad informasi dan sebetulnya sekarang ini adalah ada positifnya, ada negatifnya. Perilaku dari anak-anak kita, sedikit banyak juga terpengaruh dengan lingkungan. Lingkungan itu apa? Teman bermain, teman-teman di sekolah, teman-teman di rumah, tetapi juga jangan lupa tayangan-tayangan televisi.

Sebetulnya saya juga ingin sekali Bapak, bisa menyampaikan bahwa tayangan televisi ini rasa-rasanya sudah terlalu vulgar, tidak bagus lagi untuk anak-anak. Namun kita, ada benturan-benturan yang kita sebut dengan, bukan benturan ya, ada sebuah Undang-Undang Pers dan Undang-undang Penyiaran, saya kira begitu ya? Mungkin nanti Kak Ical bisa menambahkan kalau saya salah. Dimana di situ, penyiaran ini memang mengikuti aturan-aturan sendiri. Jadi tidak bisa, kita boleh menganjurkan, kita boleh mengatakan bahwa itu tidak bagus, tetapi kita tidak bisa melarangnya. Oleh karena itu, Pemerintah dalam hal ini juga tidak bisa secara serta merta melarangnya. Semuanya harus melalui suatu tahapan-tahapan hukum karena memang ada Undang-undangnya.

Ada yang namanya diatasnya Komisi Penyiaran. Sebetulnya Komisi Penyiaran inilah yang harusnya memantau setiap penyiaran yang ditayangkan di televisi. Oleh karena itu, barangkali kalau Kakak-kakak semua merasa bahwa tayangan televisi ini sudah tidak bagus, mungkin Kakak memberikan langsung surat secara, apa namanya resmi kepada Komisi Penyiaran, sehingga komisi penyiaran bisa melihatnya kemudian menilai yang ini sudah, masih memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat, apa dampaknya. Karena komisi inilah nanti yang akan menentukan dan Komisi Penyiaran ini nanti yang akan mengadukannya kepada Kepolisian. Bahkan saja nanti bisa saja berlanjut sampai kepada pengadilan. Seperti contohnya, mungkin kasus-kasus yang kita lihat sekarang ini, saya kira ini mungkin nanti bisa ditambahkan, kalau bisa mungkin penjelasan saya masih kurang atau bagaimana tentang Komisi Penyiaran ini.

Kemudian yang berikutnya adalah tentang apa namanya perubahan secara struktural pada Gerakan Pramuka di daerah, darimana tadi? Dari Sulawesi Selatan, dari Makassar. Kakak, saya pikir memang Presiden sudah merevitalisasi Gerakan Pramuka dari atas artinya dari pusat untuk daerah, dengan adanya otonomi daerah, saya berpikir barangkali ada bagusnya disini ada Bapak Gubernur dari Irian Jaya Barat, kalau Bapak bisa bersama-sama dengan para Gubernur lainnya untuk memikirkan Gerakan Pramuka ini, alangkah bagusnya. Karena dengan adanya otonomi daerah memang semua sangat apa namanya terfokus ke daerah.

Memang dari pusat sudah menginginkan, bahkan tadi sudah mengatakan bahwa himbauan dari Bapak Menko Kesra tentang APBD yang diperuntukan Pramuka. Baru tahun 2006 inilah, APBN untuk pramuka dijatahkan Rp 9 milyar, 2006 ya? Kemudian tahun 2007 bertambah menjadi Rp 29 milyar. Tinggal sekarang bagaimana di dalam APBD-nya. Itu sekali lagi Kakak, bahwa ini semua tergantung kepada para Gubernur. Kalau misalnya para Gubernur ini bisa ikut didorong ataupun apa namanya mungkin barangkali nanti Kakak yang akan menyampaikanya yang lebih lengkap, didorong dari atas, tetapi kakak-kakak semua sebagai Kwarda-kwarda, Kakwarda juga bisa apa namanya memberikan masukan-masukan kepada para Gubernur. Karena sebetulnya sudah ada jatah itu, ya tentu mungkin nggak cukup ya, kok dianggapnya kecil sekali. Tapi mari kita hargai Pemerintah yang sudah dengan apa namanya dengan susah payah memberikan atau mengalokasikan itu semuanya untuk Gerakan Pramuka.

Kemudian dari Jambi. Dari Jambi mengatakan bahwa menganggap kegiatan Pramuka ini tak layak jual. Tidak laku untuk dijual. Tidak pernah diliput oleh media. Ini saya hanya juga bisa menganjurkan kepada apa namanya para pengusaha media, agar supaya mari kita tampilkan Gerakan Pramuka, kegiatan Gerakan Pramuka di media. Tetapi sekali lagi, kita juga melihat kepada diri kita sendiri, kira-kira laku benar enggak sih laku dijual? Kenapa ya nggak laku dijual? Why? Oleh karena itu, mari kita sama-sama melakukan suatu perenungan, suatu pemikiran kira-kira apa sih yang layak dijual. Lakukan terus-menerus pendekatan-pendekatan itu ke media. Saya kira itu satu-satunya, karena kadang-kadang kita juga jengkel ya, ya kenapa sih, menurut kita ini kenapa kegiatan bagus, kok nggak diliput di media. Kadang-kadang apa yang dianggapnya biasa-biasa saja, tidak layak dijual. Lebih senang dengan, mungkin berita-berita yang apa ya, maaf ya, perceraian, masuknya ke infotainmen, kemudian perkelahian yang sepertinya begitu. Tetapi baiklah, kita tidak usah berputus asa, walaupun tidak diliput oleh media, jangan sampai kita merasa, ah ngapain saya berbuat sesuatu nggak diliput media, lebih baik kita diam-diam saja itu adalah sikap yang apatis. Saya hanya berharap, supaya mari kita jangan apatis, sekecil apapun apa yang kita lakukan tentu saja akan ditimbang-timbang. Kita memberitahu kepada generasi, kita mengajak generasi muda, pasti sedikit banyak ada artinya daripada sama sekali tidak berbuat. Kalau kita, berputus asa, kita hanya berpangku tangan, jangan. Saya menganggap bahwa jangan sampai apatis seperti itu, bangsa yang apatis tidak akan maju. Oleh karena itu, hanya bangsa optimis yang maju.

Mudah-mudahan ke depan sekali lagi, media kita tertarik untuk meliput apa namanya Gerakan-gerakan Pramuka. Di beberapa saat yang lalu dari Kapolri, dari Kepolisian Republik Indonesia bersama-sama dengan Pramuka membuat taman lalu lintas Bapak. Taman lalu lintas disini yang juga letaknya di Cibubur ini, tujuannya adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak usia dini, sejak sedini mungkin agar mereka tahu bagaimana cara berlalu lintas. Dan ini yang saya berharap juga barangkali melalui Bapak Kapolri, para Kapolda bersama-sama dengan para Gubernur di daerah dapat mewujudkan taman lalu lintas yang sama, bukan besar ataupun kualitasnya, tetapi sama dimana anak-anak bisa belajar alangkah bagusnya. Agar supaya sekali lagi, ini adalah wujud daripada keinginan kita untuk memberikan pengajaran kepada mereka, baik itu melalui Pramuka maupun pendidikan informal lainnya.

Kemudian yang berikutnya adalah tentang Jawa Timur. Ya sekali lagi, mengajak para Menteri, Bapak saya serahkan kepada Bapak, apakah kira-kira bisa mengajak para Menteri. Tapi disini saya sudah berhasil mengajak Istri Menteri dulu. Saya hanya ingin siapa Istri Menteri disini? Coba tunjuk tangan. Nah itu, Istri Kepala Panglima TNI, ada. Nah Istri Kepala Staf TNI Angkatan Darat nah itu ada. Kepala Staf TNI Angkatan Udara, ada. Angkatan Laut, ada. Kepolisian, Ibu Tanto ini ada. Ini, saya berhasil mengajak mereka semuanya.

Nah kalau Istri Menteri saya perkenalkan ya Pak ya, Bu ya. Ibu Widodo AS, Ibu Anton Apriantono, Ibu Jero Wacik, Ibu Purnomo Yusgiantoro, Ibu Kusmayanto Kadiman, Ibu siapa namanya, maaf Ibu Joko Kirmanto, kemudian Ibu Yusuf Ashari, kemudian Ibu Yusuf Kusmayanto Kadiman sudah. Kemudian Ibu Yusman ini baru, jadi saya belum hafal sekali. Maaf Ibu Yusman, Istri dari Menteri Perhubungan kita. Kemudian Ibu ini siapa, siapa nggak kenal dari Papua Ibu Fredy Numberi. Kemudian Ibu Adhyaksi Dault, belakang tadi sudah, Istri Kepala Staf Angkatan dan kemudian Ibu Jaksa Agung yang depan belum pakai baju Pramuka. Wah Bapak kita kirim nanti, tapi Kakak Pramuka juga. Istri Menteri Luar Negeri, kemudian Istri Mensesneg kita, Ibu Okke Hatta Rajasa. Terus kebelakang lagi Ibu, Ibu Anita Rusdi dan Ibu, maaf saya juga baru Ibu Andi Matalata baru beberapa kali ketemu. Sudah semua saya sebutkan, sudah ya, sudah Ibu Rusdi, Istri Karumga.

Kalau boleh kemana Kak Ical ya, Ibu Tatinya kemana. Kak Tati sedang sakit, mari kita doakan beliau supaya sembuh kembali. Bukannya beliau enggak mau datang, tidak, tetapi beliau semuanya Kak Tati sedang dalam keadaan yang kurang sehat. Jadi apa namanya suatu saat barangkali kita bisa ketemu ya, kita doakan supaya Kak Tati cepat sembuh. Saya juga sudah lama sekali, ya kira-kira berapa minggu tidak ketemu sama Kak Tati, sebulan sakitnya. Ya mudah-mudahan Insya Allah cepat sembuh ya.

Jadi itu semuanya adalah apa namanya upaya kita sebetulnya memberikan semangat dan dorongan semangat. Kakak dari Jawa Timur tadi, bahwa dorongan semangat sudah ada dari para Istri Kabinet Indonesia Bersatu sudah ada, tinggal yang ada di daerah bagaimana, Kakak-kakak bisa membangkitkan semangat adik-adik yang berada di daerah masing-masing.

Kemudian saya pikir sebaiknya apa yang ada kita lakukan disini bisa menjadi tolak ukur kegiatan-kegiatan di daerah. Kemudian saya setuju sekali, pesan anti Narkoba ditulis pada produk-produk yang ada, kita akan berusaha, kita akan berusaha. Bisa barangkali kita mulai dengan kita mencetak buku tulis dulu yang kita bagikan. Terus terang saya beserta Istri Kabinet Indonesia Bersatu ini sering memberikan juga Istri Panglima TNI memberikan bantuan tadi, Aku Cinta Indonesia, tas yang berisi alat-alat tulis. Selama ini yang kita tulis didalamnya hanya kayaknya Pancasila, Indonesia Raya bisa kita tulis nanti pesan-pesan Anti Narkoba. Jadi bagus sekali, saya terima kasih sekali diberikan masukan-masukan, kitapun bisa memberikan masukan pula kepada mungkin para pengusaha yang lainnya untuk bisa menulis pada produk-produk mereka. Tentu saja ini hanya himbauan tidak bisa merupakan paksaan karena itu menyangkut juga produk yang mereka jual.

Kemudian disini Papua tadi ya. Bapak Alhamdulillah, kalau baju Pramuka yang kami kirimkan sudah diterima oleh anak-anak. Pada waktu itu, Kak Asrul dan Ibu Asrul menyampaikan kepada saya, bahwa anak-anak di Papua senang sekali melakukan kegiatan Pramuka, tetapi mereka tidak punya baju, bahkan kadang-kadang pakaian seragam yang mereka pakai, tetapi pakai kacu merah putih. Itulah yang membuat akhirnya mengirimkan seribu paket kepada anak-anak di Papua.

Saya beserta Kakak SBY, Kak Ical pernah sampai ke ujung yang disebut dengan nama Yakuhimo, apa Yahukimo betul ya? Yahukimo. Sampai ke ujung Yahukimo, ini bukan suatu kunjungan Presiden, saya pikir itu adalah petualangan Presiden. Jadi petualangan yang sungguh luar biasa, saya, Kak Ical pada waktu itu, ada Menteri kesehatan, ada siapa lagi ya waktu itu, Menteri Pertanian, Pak Anton. Ibu Anton, ada nggak ya waktu itu? Enggak ada ya? Sampai ke ujung dan kami menyusuri lembah yang sangat sekali hanya, pada waktu itu hanya ada doa ya Allah mudah-mudahan sampai ke tujuan, karena kami bertujuan baik ingin menemui saudara-saudara kita yang ada di Pasema, di namanya Pasema, daerah yang paling terpencil untuk melakukan panen Ubi. Waktu itu kami mendengar karena terjadi musibah kelaparan disana, Pak Ical bersama dengan dari Kesra melakukan dan juga dari Pertanian melakukan ya semacam pembelajaran, bagaimana cara menanam ubi yang benar. Akhirnya, benar-benar luar biasa, karena ternyata daerah Pasema itu subur sekali ditambah dengan teknologi yang bagus, teknik-teknik pertanian yang benar, maka ubinya itu sampai sebesar-besar ini Pak, luar biasa besar sekali.

Sepaha Pak Ical. Jadi segini masih terlalu kecil, ternyata paha Pak Ical. Jadi kita luar biasa Bapak. Karena ternyata memang kalau kita tidak pernah datang kesana, tidak akan pernah tahu apa yang dirasakan oleh rakyat yang ada di Papua. Betul begitu, dengan segala resiko yang ada pada waktu itu, Bapak Presiden beserta para Menteri datang kesana karena kecintaan kita kepada rakyat di Papua. Begitu pula pada suatu saat dulu, Bapak kita datang ke NAD, ketika tsunami terjadi dengan segala resiko pada waktu itu, sangat buruk sekali, kita terbang menuju ke Meulaboh, pulang pergi dan disitulah cuaca sangat buruk sekali, sehingga kita melihat kebawah terbayang saudara-saudara kita habis ditelan ombak. Tetapi pesawat yang kita tumpangim helikopter yang kita tumpangi makin lama, makin ke tengah, makin ke tengah karena menghindari cuaca yang sangat buruk. Segala macam resiko kita tempuh, apa? Menunjukan apa? Kalau bukan karena kecintaan kita kepada rakyat Indonesia, sesungguhnya adalah itu.

Mudah-mudahan sekali lagi, yang ada di daerah bisa merasakan bahwa walaupun kita tidak bisa datang satu persatu, namun kami mencintai seluruh rakyat Indonesia dari Sabang samapai Merauke. Berbicara tentang Merauke, Bapak kami juga pernah bertemu dengan saudara-saudara kita yang terkena HIV/AIDS di Merauke. Saya bertemu langsung dan berbicara dengan para ODHA, Orang Dengan HIV/AIDS. Saya menyampaikan disitu, bagaimana kita bisa menghindari benar tadi Bapak Ical sudah mengatakan kepada saya, bahwa ternyata penderita HIV/AIDS cukup tinggi di Papua, mungkin tertinggi secara nasional. Oleh karena itu, perlu suatu terobosan-terobosan baru. Saya mungkin nanti Bapak Ical bisa menyampaikan kira-kira terobosan apa yang bisa disampaikan. Betul Bapak mengatakan penduduk Papua sedikit, kalau semuanya terkena penyakit bisa saja lama-lama habiskan begitu ya. Kita tidak mau begitu. Kita tidak ingin seperti itu. Oleh karena itu, kita harus bagaimana cara mencegahnya. Jadi nanti mungkin Pak Ical bisa menambahkanya, bagimana untuk program kita memerangi HIV/AIDS.

Kemudian saya kira itu yang ada Bapak untuk Papua, saya kira masing-masing ada APBD yang diserahkan dari APBN. Papua dan irian Jaya Barat saya kira sudah cukup tinggi sekali. Oleh karena itu, barangkali nanti mungkin bisa didekati atau Bapak dari mungkin dari Bapak Gubernur dari Irian Jaya Barat bisa menyampaikan bahwa program-program tentu saja, walaupun kelihatannya uangnya banyak, tetapi program ini untuk apa saja, ada prioritasnya. Oleh karena itu, barangkali mungkin mulai bisa dipikirkan. Bapak katanya ambulan yang kurang. Jadi saya pikir, itu yang bisa saya sampaikan Bapak, mudah-mudahan jawaban saya bisa diterima dengan baik. Akan tetapi, saya berharap Kak Ical sebagai Menkokesra dapat menambahkannya. Silakan Bapak

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Kalau sudah dengar Ibu Ani, saya kira Menkokesra engga perlu lagi menjelaskan. Saya kira nambahkan saja. Mengenai permintaan surat edaran Mendagri untuk melengkapi surat edaran Menkokesra Ibu, saya akan berhubungan dengan Mendagri untuk dapat memberikan edaran untuk dapat meminta Gubernur memberikan APBD untuk tahun 2008, Insya Allah tahun 2008, saya akan bujuk Mendagri untuk bisa mengeluarkan surat edaran itu.

Kemudian mengenai masalah HIV/AIDS di Papua, kita kemarin telah selesai dengan desiminasi kita daripada hasil survey. Survey itu yang kemarin yang datang kesana adakah Bapak Konstan Karmah sebagai apa namanya sebagai Ketua KPA Harian dari Papua. Disitu digambarkan memang besar sekali, banyak banyak sekali 2,4% dari penduduk dewasa Papua yang terkena HIV/AIDS. Dan disitu ada desiminasi ini belum pernah dilakukan di Asia Tenggara, apalagi di Indonesia seperti yang kita lakukan kemarin, yaitu menurunkan survey kepada yang resiko rendah, tidak hanya resiko tinggi, tetapi pada resiko rendah pada Papua dan Papua Barat. Pada resiko rendah sekali pun, yaitu pada anak-anak, pada Ibu sudah tertular HIV/AIDS sampai 2,4% itu besar sekali, 14 kali seluruh Indonesia rata-rata.

Ini memerlukan perhatian kita. Memang ada pertanyaan, kenapa Papua diperhatikan begitu besar? Terus kami menyatakan bahwa itu keperdulian kami di Jakarta atas semua yang berlaku di Indonesia. Dua hal pokok yang disampaikan Ibu tadi. Pertama adalah menghilangkan stigma. Yang kedua, memerangi penyakitnya. Memang kadangkala orang tidak mau berobat, obat disediakan Pemerintah gratis, tapi tidak mau dipakai karena takut untuk melaporkan dirinya kemungkinan kena HIV/AIDS, karena kemudian disisihkan oleh masyarakat. Ibu tadi mengatakan tidak boleh kemudian melakukan diskriminasi pada ODHA, orang-orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Saya kira itu sebagai tambahan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu sekalian. Dan sekali lagi saya sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Sumber : sbyinfo.

0 Comments:

Post a Comment



TI0909