Tampilkan Dodol Daun Singkong
pramukaJAMBI - Pada even nasional Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) II 2009 bertempat di Sumedang, Jawa Barat, yang berakhir beberapa hari lalu, kontingen Prov Jambi berhasil mencatat 2 pretasi yang membanggakan yakni terbaik I seni budaya dan terbaik I pameran dan bazar.
Bahagia dan haru dirasakan 40 peserta yang berasal dari perwakilan Pondok Pesantren (Ponpes) yang memiliki Gugus Depan di wilayah Depag Kota Jambi dan Muarojambi. Prestasi itu dilaporkan langsung kepada Kakanwil Depag Prov Jambi, Drs H Abdul Kadir Husein, oleh pimpinan kontingen - Drs M Damiri, Dewan Kwarda Daerah - Fitria, dan Pembina Pendamping Kontingen - Hj Supratini dan Irma Sulistini, Kemarin (22/06).
Abdul Kadir Husein mengaku sangat bangga atas keberhasilan yang diraih. Artinya, Jambi memiliki potensi di segi budaya. Ini ditunjukkan Ponpes. Yang dikembangkan pada Ponpes adalah paham keagamaan bersifat normatif dan studi kecakapan hidup.
Dengan prestasi ini, Jambi telah buktikan kreativitas Ponpes. Kreativitas yang telah dibangun itu perlu ditularkan. Bentuknya adalah dengan membangun program dan membina Ponpes. “Saya sangat berminat mengembangkan potensi pesantren dalam segala aspek, diantaranya keagamaan dan Pramuka,” kata Abdul Kadir.
Pada kesempatan itu Damiri juga melaporkan kegiatan selama mengikuti PPSN pada 15-20 Juni 2009 di Bumi Perkemahan (Bumper) Letjen (Purn) DR (HC) H Mashudi Kiara Payung, Sumedang, Jawa Barat. Dikatakannya, semua peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dengan baik yakni 9 kegiatan per hari.
Diantaranya, kegiatan pengetahuan wawasan, kesakaan, keterampilan, dan outbound. Meskipun cuaca di lokasi sangat dingin, namun peserta tetap bersemangat. Selalu mengedepankan persaudaraan, walaupun dalam perlombaan. Menambah jumlah teman, apalagi peserta dari Jawa Timur saja lebih dari 1.000 orang.
Tiap Ponpes mengirim kontingnnya. Begitu juga Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jadi, saingan Jambi tak hanya perwakilan tiap provinsi. “Khusus stan pameran dan bazar, kita menampilkan hasil karya siswa Ponpes yakni mengolah limbah menjadi bahan berguna dan bentuk kerajinan lainnya,’’ jelas Damiri.
Ditampilkan juga dodol daun singkong, yang di hari pembukaan saja langsung habis karena unik sehingga banyak diminati. Disediakan juga sirup pepaya sekaligus minum gratis bagi para pengunjung. Ini menjadi nilai plus bagi kontingen Jambi.
Kemudian, ada limbah sisik ikan yang dimodifikasi menjadi kembang dan bros baju atau jilbab serta limbah kayu parah atau karet menjadi bunga. Ini membuat Dirjen Depag, Muhammad Ali, terkagum-kagum ketika datang berkunjung.
‘’Tidak hanya sekadar memamerkan, namun kita juga menyediakan buku panduan membuat kreasi dari limbah. Tentunya ini menjadi penilaian tersendiri bagi dewan juri,” tambah Supratini.
Disebutnya, stan kontingen Prov Jambi diisi Ponpes Al-Inayah Tebo. Soalnya, setelah disimak dari ponpes yang ada, Al-Inayah memiliki kreativitas. “Kita harus meningkatkan kegiatan dan mohon dukungan dari semua pihak,” harap Supratini.
(hln/adv)
Sumber : http://jambiekspres.co.id