Tahukah Kamu ??????? ========>>> Sarapan Pagi ternyata sangat penting karena ternyata Metabolisme bekerja 20 % lebih cepat dan secara bertahap makin menurun hingga malam,,,!

Oleh : Berthold Sinaulan

Di samping Baden-Powell House yang terletak di tengah kota London dan Pulau Brownsea di wilayah Poole, Gilwell Park juga merupakan tempat yang tak boleh dilewatkan para pandu bila berkunjung ke Inggris. Di situlah tempatnya pusat kepanduan Kerajaan Inggris.

Bukan hanya itu. Di situ juga kita bisa melihat beragam benda peninggalan Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, dan berbagai memorabilia kepanduan lainnya. Mulai dari baju seragam yang pernah dikenakan Baden-Powell, mobil antik Rolls-Royce yang dihadiahkan para pandu Inggris kepada Baden-Powell, lukisan, patung, dan berbagai benda unik lainnya.

Tempat tersebut juga penting bagi pengembangan Gerakan Kepanduan Sedunia, karena di situlah diadakan pelatihan dan kursus (training and course) bagi para pembina pramuka, agar dapat lebih mampu mengembangkan latihan dan kegiatan yang menarik bagi para peserta didiknya. Para pembina pandu yang telah lulus kursus di sini biasanya bisa ditandai dengan setangan leher khusus berwarna cokelat muda kemerahan dengan tempelan kain sebesar ukuran kartu nama berwarna hijau bergaris-garis, yang diikat dengan pengikat setangan leher dari rotan hitam, serta berkalung manik kayu.

Manik kayu yang jumlahnya dua untuk mereka yang baru lulus kursus pembina pramuka (pandu) mahir lengkap, begitu istilahnya di Indonesia. Kemudian mereka yang mengenakan kalung dengan manik kayu berjumlah tiga untuk yang bila di Indonesia istilahnya telah lulus kursus pelatih pembina pramuka tingkat dasar. Sedangkan kalung dengan manik kayu berjumlah empat untuk mereka yang bila Indonesia telah lulus kursus pelatih pembina pramuka mahir tingkat lanjutan.

Belakangan, dengan mengikuti standar dari Gilwell Park, pelatihan dan kursus bagi pembina pandu di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, walaupun di lingkungan Gerakan Pramuka saat ini tanda bagi mereka yang telah lulus pembina pramuka mahir lengkap adalah pita mahir dan bukan kalung dengan manik kayu.

Kisah mengenai manik kayu dan sejarahnya ini juga dapat dilihat di Museum Gilwell Park, yang terdapat di dekat toko penjualan berbagai memorabilia dan benda-benda kepanduan dari tempat itu. Di situ ada kalung dengan rangkaian manik kayu yang diperoleh Baden-Powell dari salah seorang kepala suku di Afrika. Baden-Powell mendapatkan kalung itu sebagai tanda penghormatan kepada dirinya. Belakangan, Baden-Powell memanfaatkan manik-manik kayu dari kalung itu untuk juga memberikan penghormatan kepada rekan-rekannya yang dianggap telah membantu kegiatan gerakan kepanduan di masa-masa awal, maupun rekannya yang dianggap telah memenuhi syarat sebagai seorang pembina pandu berkualitas.

Sewaktu penulis berkunjung ke Gilwell Park, tempat itu menjadi salah satu arena kegiatan bagi para peserta Jambore Kepanduan Sedunia ke-21 yang diadakan dari 28 Juli sampai 7 Agustus 2007. Lokasi utama jambore itu memang di Hylands Park, Chelmsford, Essex, Inggris. Namun, beberapa kegiatan diadakan Gilwell Park, yang jaraknya sekitar satu jam berkendaraan.

Penulis sempat melihat para peserta jambore yang terdiri dari para remaja 14-17 tahun sedang mengikuti kegiatan semacam halang rintang, memanjat tebing, membuat roket mini, dan meluncur dengan menggunakan semacam papan kayu dari atas bukit ke bawah. Sungguh menyenangkan. Semuanya bergembira.

Di luar itu, ada hal lain yang menarik. Ketika penulis memasuki toko di sebelah Museum Gilwell Park, di bagian atasnya dipajang ratusan setangan leher dari berbagai organisasi kepanduan dari berbagai negara. Saat itu, seorang pembina pandu dari Bangladesh, menyerahkan setangan leher dari organisasi kepanduannya.

Penulis sendiri mengamati dengan teliti selama sekitar 20 menit, namun tak terlihat ada setangan leher dari Gerakan Pramuka. Maka secara spontan, penulis kemudian menyerahkan setangan leher yang penulis pakai, untuk dipajang di tempat itu. Saat menyerahkan setangan leher itu, penulis diminta untuk menyerahkan kartu nama atau menulis di selembar kertas, nama orang yang memberikan dan dari mana asalnya. Penulis menyerahkan kartu nama yang kemudian ditempelkan di setangan leher itu, sebelum nantinya diserahkan kepada petugas yang akan menggantungkan setangan leher itu di bagian atas toko tersebut. Maka kini, Indonesia juga terwakili di deretan ratusan setangan leher pandu di Gilwell Park.

0 Comments:

Post a Comment



TI0909